Kepala Bidang Kesehataan Hewan Distanak Buleleng Drh. Wayan Susila
seizin Kadistanak Buleleng Ir. Nyoman Swatantra, mengatakan, pelayanan
vaksinasi tetap digalakkan khususnya menyasar anak-anak anjing
terlantar. Beberapa daerah kecamatan kini menjadi perhatian pemerintah
yakni, Kecamatan Sawan, Kubutambahan, Buleleng, Banjar, dan Sukasada.
Pola perilaku dan pemeliharaan anjing perlu dirubah ma
syarakat. Ke
depannya tidak ada istilah anjing diliarkan tanpa tuan rumahnya. “Kita
ketahui melalui world rabies day, sebagai program pemerintah pusat dan
Buleleng berkesempatan tampil sebagai tuan rumah. Kasus di setiap
kabupaten kota di Bali kian meningkat, dan syukurnya pemerintah pusat
ikut memperhatikan masalah ini di daerah-daerah,” ujar Susila belum lama
ini.
Lima tahun ke depan diperlukan langkah nyata dalam menjaga keberadaan
anjing ras Bali. Kata Susila, Distanak Buleleng tidak akan memusnahkan
anjing Bali. Ia bahkan mengajak masyarakat supaya tampil dan aktif
menjaga, memelihara dan menyayangi anjing dengan tulus. Hal penting
lainnya adalah dengan rutin memvaksin, dan tidak sembarangan meliarkan
anjing. Ia menekankan anjing Bali terkenal di dunia sebagai anjing
penjaga, setia dan memiliki bulu halus, khususnya anjing Bali ras
Kintamani Bangli.
Perawatan anjing ras Bali bahkan sangat mudah
dibandingkan anjing-anjing ras campuran lainnya.
“Saya rasa tindakan eliminasi anjing itu, tidaklah kontraproduktif
terhadap keberadaan anjing ras Bali. Intinya pemerintah tidak pernah
memiliki keinginan, tidak ada anjing. Kita tidak ingin tidak ada anjing
Bali, tapi bagaimana kita bisa merubah perilaku. Nah kalau anjing
diliarkan, tentu kita harus mulai berpikir memelihara anjing dengan
baik, dan tidak membahayakan keselamatan orang lain,” tandasnya. (dkm)
sumber artikel : http://balieditor.com/masyarakat-diminta-ubah-pola-pemeliharaan-anjing-ras-bali/
sumber foto : http://balieditor.com/wp-content/uploads/2015/10/001.jpg
0 komentar:
Posting Komentar