Rabu, 12 Juli 2017

Kuluk Bali Terancam!

Sempat tak ada kabar, kini anjing bali kembali menjadi sorotan,bukan bagaimana anjing bali banyak peminatnya tetapi dijadikan ajengan "RW", tak hanya di Bali, bakan hingga ke luar negeri.

Dikutip dalam wikipedia.
"RW" berarti singkatan dari rintek wuuk (Dalam Bahasa Manado: "bulu halus"), suatu eufemisme anjing.
Masakan Batak mengenal masakan daging anjing yang diberi kode B1, dari kata biang (Dalam Bahasa Batak: "anjing"), meskipun bukan makanan terpopuler dalam kuliner Tapanuli. Di beberapa kota di Jawa seperti Solo dan Yogyakarta , sate daging anjing disamarkan dengan sebutan "sate jamu", sedangkan sebutan tongseng daging anjing adalah sengsu, singkatan dari tongseng asu (Dalam Bahasa Jawa: "tongseng anjing").

Banyak dari kita kurang memperhatikan anjing anjing yang berkeliaran dijalanan, banyak kasus penculikan anjing di Daerah Denpasar dan sekitarnya,membuat warga resah karena takut sate yang dibeli warga tercampur daging "RW".

Maka dari itu kita sebagai masyarakat di jaman global ini, harus bergerak dan bertindak, agar kuluk bali tetap ada.
Gerakan kalian merupakan langkah awal menuju konservasi terhadap Anjing khususnya di Bali!
Suksmaa


sumber gambar :http://cdn2.tstatic.net/style/foto/bank/images/sate-anjing_20170620_171247.jpg

0 komentar:

Posting Komentar